Posted by Admin TQ on 1/31/2009 09:37:00 PM
Labels: ,

Sebagai seorang yg senang dengan ilmu2 eksakta, bagiku mempelajari ilmu2 sosial dan ekonomi merupakan yg membosankan dan melelahkan. Tetapi kemarin aku benar2 menikmati pelajaran yang diberikan oleh Prof Ugi, Pak Agung dan Pak Delil dalam Seminar Ekonomi Shariah. Walaupun acaranya sehari penuh, minat peserta sangat tinggi dan bisa bertahan sampai sore hari.

Ceramah dimulai oleh Prof Ugi yang memang merupakan dosen ekonomi Islam di Bahrain. Pak Ugi menjelaskan dasar2 ekonomi Islam dengan sangat menarik. Berbeda dengan suasana kuliah yg biasanya membosankan, tiga sesi yg dibawakan Pak Ugi berlalu begitu cepat. Semua disampaikan dengan bahasa yg mudah dicerna dan gamblang. Sesi tanya jawab pun diisi dengan antusias oleh peserta, sampai2 bbrp peserta harus tunjuk tangan bbrp kali untuk bisa mendapatkan giliran bertanya. Secara singkat, prinsip utama ekonomi Islam adalah adil, jujur dan transparan. Dengan kata lain saling menguntungkan, bahasa biologinya symbiosis mutualisme (bener gak ya?)

Satu kalimat yg menarik dari Prof Ugi: "Ekonomi kapitalis yg dibangun selama 100 tahun, hancur hanya dalam waktu 100 hari saja."

Tidak kalah dengan Prof Ugi, Pak Agung yang sudah malang melintang di perbankan pun membeberkan presentasinya dengan sangat menarik. Di sini terlihat perbedaan yg mendasar antara perbankan ribawi dengan perbankan Islam. Ada standard2 khusus yang sudah dibangun agar perbankan dapat memenuhi hukum Islam. Untuk ini, disetiap perbankan syariah selalu ada badan pengawas syariah yg memastikan standard2 tersebut selalu diikuti.

Sebagai pembicara di bagian terakhir, Pak Delil bisa menyampaikan paparannya gaya yg berbeda. Humor2 kecil yang disisipkan di dalam ceramahnya membuat suasana menjadi bergairah. Di sini beliau memaparkan perbedaan pada asuransi syariah, yg menggunakan prinsip risk-sharing, dimana asuransi biasa menggunakan risk-transfer. Dua istilah yg mirip, tetapi sangat berbeda dalam pengimplementasiannya. Konsep risk-sharing yang dipakai oleh ekonomi Islam merupakan kegiatan gotong royong untuk saling membantu yg sedang kesusahan. Konsep yg indah sekali.

Sampai2 ada peserta yg menyampaikan agar event2 agar sering2 diadakan. Mudah2an IMSQA bisa mewujudkannya. BTW, kalau masih ada yg ingin menyampaikan feedback, bisa disampaikan di website seminar:http://sites.google.com/site/seminarimsqa/feedback

0 comments: